Jumat, 04 Februari 2011

DEPARTEMENTALISASI BIAYA OVERHEAD PABRIK

PENGERTIAN
Departementalisasi Biaya Overhead Pabrik adalah Pembagian pabrik ke dalam bagian – bagian yang disebut departemen biaya ( cost center ) yang dibebe dengan biaya overhead pabrik. Oleh karena itu departementalisasi biaya overhead pabrik memerlukan pembagian perusahaan ke departemen – departemen untuk memudahkan pengumpulan biaya overhead pabrik yang terjadi. Departemen – depepartemen inilah yang meruapakan pusat – pusat biaya yang merupakan tempat ditandingkannya biaya dengan prestasi yang dihasilkan oleh departemen tersebut.
Departementalisasi Biaya Overhead Pabrik manfaatnya untuk Pengendalian biaya dan ketelitian penentuan harga pokok produk. Dengan digunakannya tarif – tarif biaya overhead pabrik yang berbeda – beda untuk tiap departemen, maka pesanan atau produk yang melewati suatu departemenproduksi akan dibebani dengan biaya overhead pabrik sesuai dengan tarif departemen yang bersangkutan. Departemen biaya overhead pabrik bermanfaat untuk pengendalian biaya dan ketelitian penentuan hatga pokok. Pengendalian biaya overhead pabrik dapat lebih mudah dilakukan dengan cara menghubungkan biaya dengan pusat terjadinya, sehingga dengan demikian akan memperjelas tanggungjawab setiap biaya yang terjadi dalm departemen tertentu. Dengan digunakannya tarif – tarif biaya overhead pabrik yang berbeda – beda untuk tiap departemen, maka pesanan atau produk yang melewati suatu departemen produksi akan dibebani dengan biaya overhed pabrik sesuai dengan ratif departemen yang bersangkutan.

LANGKAH – LANGKAH PENENTUAN TARIF BIAYA OVERHEAD
PABRIK PER DEPARTEMEN

Langkah – langkah penentuan tarif biaya overhead pabrik per departemen adalah sebagai berikut :
1. Penyusunan anggaran biaya overhead pabrik per departemen
2. Alokasi biaya overhead departemen pembantu ke departemen produksi. Ada dua macam metode alokasi biaya overhead departemen pembantu.
a. Metode alokasi langsung
b. Metode alokasi bertahap, yang terdiri dari
(1) Metode alokasi kontinu
(2) Metode aljabar
(3) Metode urutan pemantu yang diatur
3. Perhitungan tarif pembebani biaya overhead per departemen

Penyusunan Anggaran Biaya Overhead Pabrik per Departemen dibagi empat yaitu :
a. Penaksiran biaya overhead langsung departemen atas dasar kapasitas direncanakan untuk tahun anggaran.
b. Penaksiran biaya overhead tidak langsung departemen.
c. Distribusi biaya overhead tidak langsung departemen ke departemen – departemen yang menikmati manfaatnya.
d. Menjumlah biaya overhead pabrik per departemen untuk mendapat anggaran biaya overhead pabrik per departemen ( baik departemen produksi maupun departemen pembantu ).
a. Penaksiran biaya overhead langsung departemen atas dasar kapasitas
direncanakan untuk tahun anggaran.
Dalam menyusun anggaran di bagi menjadi dua,yaitu :
Biaya biaya overhead pabarik langsung departemen adalah jenis biaya overhead pabrik yang terjadi atau dapat langsung dibebankan kepada departemen tertentu.
Biaya overhead pabrik tidak langsung departemen adalah jenis biaya overhead pabrik yang manfaatnya dinikmatinya oleh lebih dari satu departemen.
Dalam penyusunan anggaran biaya overhead pabrik per departemen, langkah pertama yang dilaksanakan adalah dengan menaksir berapa biaya overhead langsung departemen pada tingkat kapasitas yang direncanakan.



b. Penaksiran Biaya Overhead Tidak Langsung Depatemen.
Biaya tidak langsung departemen Dasar distribusi
Biaya depresiasi gedung Meter persegi luas lantai
Biaya reparasi dan pemeliharaan gedung Meter persegi luas lantai
Gaji pengawas gedug Jumlah karyawan
Biaya angkut bahan baku Biaya bahan baku
Pajak bumi dan bangunan (PBB) Perbandingan harga pokok aktiva tetap dalam tiap departemen atau perbandingan meter persegi luas lantai

c. Distribusi Biaya Overhead Tidak Langsung Departemen ke Departemen – Departemen yang Menikmati Manfaatnya
Penentuan harga tarif, biaya – biaya overhead pabrik tidak langsung departemen harus distribusikan kepada departemen – departemen yang menempati manfaatnya atas salah satu dasar distribusi tersebut.

d. Menjumlah Biaya Overhead Pabrik Per Departemen
Penyusunan anggaran biaya overhead pabrik pabrik hanya hanya dihitung untuk departemen - departemen produksi. Dalam perubahan volume kegietan, ke dalam biaya overhead tetap dan biaya ovderhead variabel.



ALOKASI BIAYA OVERHEAD PABRIK DEPARTEMEN PEMBANTU KE DEPARTEMEN PRODUKSI

Biaya overhead pabrik yang akan dibebankan kepada produk, melainkan meliputi pula biaya overhead yang terjadi departemen pembantu, maka penentuan tarif biaya overhead pabrik ke departemen pembantu dialokasikan ke departemen produksi.
Alokasi biaya overhead departemen pembantu ke departemen prodoksi dapat dilakukan dengan salah satu metode :
1. Metode alokasi langsung ( direct allocation method )
2. Metode alokasi bertahap ( step memnthod )

Metode Alokasi Langsung. Digunakan apabila jasa yang dihasilkan oleh departemen pembantu hanya dinikmati oleh departemen produksi.
Metode Alokasi Bertahap. Alokasi biaya overhead dari departemen pembantu ke departemen prouduk dilakukan secara bertahap, mengalokasikan biaya overhead antar departemen pembantu, kemudian mengalokasikan biaya overhead departemen pembantu ke departemen produksi.




Alokasi biaya overhead departemen pembantu ke deprtemen produksi dengan memakai metode alokasi langsung dapat diikuti dalam contoh berIkut ini :

Contoh :
PT Eliona Sari mengolah produksi melalui dua departemen produksi: depertemen A dan departemen B, dan ditunjang oleh tiga departemen pembantu departemen X, departemen Y dan departemen Z. Anggaran biaya overhead pabrik per departemen untuk tahun 19x1.

PT Eliona Sari
Anggaran Biaya Overhead Pabrik per Departemn Tahun 19X1
(dalam ribuan rupiah)

Departemen Produksi Departemen Pembantu
Jenis
Biaya Overhead Jumlah A B X Y Z

Biaya overhead langsung departemen
Biaya bahan penolong 1450 550 750 50 75 25
Biaya bahan bakar 1000 - - - 1000 –
Biaya tenaga kerja tidak langsung 2000 750 800 200 150 100
Biaya kesejahteraan karyawan 655 250 300 50 30 25
Biaya Reprsi&pemeliharaan rakyat 1375 400 500 300 100 75
Jmlh biaya overhead langsung dept 6480 1950 2350 600 1355 225
Biaya overhead tidak langsung departemen*)
Biaya depresiasi gedung 400 100 120 76 40 64
Biaya asuransi gedung 500 125 150 95 50 80
Jumlah biaya overhead tidak
Langsung departemen 900 225 270 171 90 144
Jumlah biaya overhead pabrik 7380 2175 2620 771 1445 369

*jadi Biaya tidak langsung departemen didistribusi ke depertemen yang departemen – departemen yang menikmati manfaatnnya.
Dasar Distribusi Biaya Overhead Pabrik

Departemen yang menikmati Promosi luas lantai
Manfaat biaya Luas Lantai (m2) {(b) : 8000 } x 100%
(a) (b) (c)
Departemen A 2000 25%
Departemen B 2400 30 %
Departemen X 1520 19%
Departemen Y 800 10%
Departemen Z 1280 16%
Jumlah 8000 100%



METODE ALOKASI BERTAHAP YANG MEMPERHITUNGKAN JASA TIMBAL BALIK ANTAR DEPARTEMEN PEMBANTU

Biaya overhead departemen pembantu dialokasikan ke departemen produksi secara langsung, tanpa memperhitungkan jasa yang antar departemen pembantu.
Jika diantara departemen – departemen pembantu terdapat transfer jasa secara timbal balik, dan di dalam pembantu tarif biaya overhead transfer ini akan diperhitungkan, maka perlu dilakukan alokasi biaya overhead antar departemen pembantu, sebelum biaya overhed departemen pembantu akhirnya dialokasikan seluruhnya ke departemen produksi.
Tarif distribusi adalah tarif yang digunakan untuk membagikan biaya overhead tidak langsung departemen kepada departemen – departemen yang menikmati manfaatnya, baik departemen pembantu maupun produksi.
Tarif Alokasi adalah tarif yang digunakan untuk membagikan biaya overhead departemen pembantu kepada departemen produksi, baik secara langsung maupun bertahap.
Tarif Pembebenan adalah tarif yang digunakan untuk membagikan biaya overhead pabrik kepada produk.


Contoh :
Biaya overhead pabrik langsung dan tidak langsung departemen – departemen pembanru dan produksi selama anggaran 19X1 diperkirakan
Departemen Produksi
Departemen A Rp 9.000.000
Departemen B 15.000.000
Departemen Pembantu
Departemen X Rp 3.000.000
Departemen Y 5.000.000

AKUNTANSI BIAYA OVERHEAD PABRIK

Akuntansi biaya overhead pabrik terdiri dari pencatatan :
1. Pembebanan biaya overhead pabrik kepada produk berdasarkan tarif yang ditentukan dimuka.
2. Pengumpulan biaya overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi
3. Penutup rekening biaya overhead pabrik yang dibebankan ke rekening biaya overhead pabrik sesunggunya.
4. Penghitungan pembebanan lebih atau kuarang biaya overhead pabrik


Pembebanan Biaya Overhead Pabrik Kepeda Produk Berdasarkan Tarif Yang Ditentukan Dimuka

Apabila produk diolah melalui lebih dari satu departemen produksi, untuk menampung biaya produksi, di dalam buku besar dibentuk rekening barang dalam proses untuk tiap departemen produksi. Biaya overhead yang dibebankan kepada produk ditampung dalam rekening biaya overhead pabrik yang dibebankan. Rekening biaya overhead pabrik yang dibebankan perlu dibentuk untuk tiap departemen produksi.
Jurnal pembebenan biaya overhead pabrik kepada produk adalah :
Jurnal
Barang dalam proses biaya overhead pabrik Dep A Rp 4.011.000
Barang dalam proses biaya overhead pabrik Dep B 3.314.000
Biaya overhead pabrik yang dibebankan Dep A Rp 4.011.000
Biaya overhead pabrik yang dibebankan Dep B 3.314.000

Pengumpulan Biaya Overhead Pabrik yang Sesungguhnya
Pencatatan biaya overhead pabrik yang dilakukan dengan mendebit rekening biaya overhead pabrik. Dari data yang dikumpulkan dalam buku pembantu, secara periodik ( setiap bulan) dibuat daftar biaya overhead tiap – tiap departemen.
Akuntansi biaya overhead pabrik yang sesunggunya terjadi diuraikan berikut ini.


Atas dasar berbagai macam bukti pembukuan, dicatat terjadinya biaya overhead pabrik sesungguhnya berikut :
Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya Rp 7.589.000
Persediaan Bahan Penolong Rp 1.430.000
Persediaan Bahan Bakar 1.120.000
Gaji dan Upah 2.645.000
Persediaan Suku Cadang 1.394.000
Akumulasi Depresiasi Gedung 400.000
Persekot Asuransi Gedung 600.000

Penutup Rekening Biaya Overhead Pabrik yang Dibebankan ke Rekenig Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya

Untuk menghitung pembebanan lebih atau kurang biaya overahead pabrik, biaya overhead pabrik yang dibebankan kepada produk berdasarkan tarif yang dimuka dipertemukan dengan biaya overhead pabrik. Jurnal penutup rekening biaya overhead pabrik yang dibebankan ke rekening biaya overhead pabrik.
Jurnal :
Biaya overhead pabrik yang dibebankan departemen A Rp 4.011.000
Biaya overhead pabrik yang dibebankan departemen B 3.314.000
Biaya overhead pabrik sesungguhnya departemen A Rp 4.011.000
Biaya overhead pabrik sesungguhnya departemen B 3.314.000


Penghitungan Biaya Overhead Pabrik yang Kurang atau Lebih Dibebankan
Untuk menghitung biaya overhead pabrik yang kurang atau lebih dibebankan kepada produk, pada akhir periode akuntansi dihitung saldo rekening biaya overhead pabrik sesungguhnya per departemen. Jurnal pembebanan kurang atau lebih biaya overhead per departemen.
Penentuan Pembebanan Lebi atau Kurang Biaya Overhead Pabrik
Untuk menghitung pembebanan lebih atau kurang biaya overhead pabrik, pada akhir periode akuntansi dihitung saldo rekening biaya oveerhead pabrik per departemen. Jurnal pencatatan pembebanan lebih atau kurang biya overhead pabrik adalah :
Jurnal :
Pembebanan Lebih atau Kurang biaya Overhead pabrik Dep A Rp 38.150
Pembebanan Lebih atau Kurang biaya Overhead pabrik Dep B 225.850
Biaya Overhead Pabrik Departemen A Rp 38.150
Biaya Overhead Pabrik Departemen B 225.850


PENENTUAN TARIF BIAYA OVERHEAD PABRIK DALAM METODE VARIABLE COSTING

Dalam metode variable costing, produk hanya dibebani dengan biaya produksi variable saja, yang terdiri dari biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik variabel.
Tarif biaya pabrik variabel per departemen dihitung dengan langkah :
1. Biaya overhead pabrik langsung departemen dipisahkan ke dalam biaya variabel dan biaya tetap.
2. Biaya overhead pabrik variabel departemen pembantu dialokasikan ke departemen produksi berdasarkan kuantitas jasa yang dikonsumsi oleh departemen pembantu lain dan departemen pembantu.
3. Biaya overhead pabrik variabel departemen produksi setelah ditambah dengan biaya overhead pabrik variabel yang diterima dari alokasi biaya departemen pembantu dibagi dengan dasar pembebanan untuk mendapatkan tarif biaya overhead pabrik.

1 komentar: